Mengawali langkah bisnis di tahun 2019, PT Brayan Bumi Banyumas (Holding) menggelar rapat kerja bersama jajaran anak usaha untuk menentukan strategi dan arah bisnis perusahaan dalam setahun ke depan, Selasa (11/6) di Ruang Meeting Gedung BPR BKD Banyumas, Wlahar Wetan, Kalibagor. Melihat perkembangan semester pertama, rapat kerja tahun ini diisi paparan arah kinerja dari jajaran direksi anak Perusahaan Brayan Bumi Banyumas dan digelar terbatas di Gedung salah satu anak perusahaan di bidang usaha jasa keuangan BPR BKD Banyumas, Desa Wlahar Wetan, Banyumas.
Membuka rapat kerja bertajuk “Growing in the challenging environment to Be More Empowered“ ini, Komisaris Brayan Bumi Banyumas, Aris Wibowo (Kepala Desa Kalisube) mengingatkan perubahan kondisi yang akan terjadi di tahun 2019. Di tahun ini, menurutnya Bumdes Bersama (BUMDesma) akan menjadi agen perubahan terbesar di desa-desa kedepannya, khususnya wilayah Kabupaten Banyumas. Geliat usaha desa-desa yang sedang berkembang dengan hanya diikuti demand berimbas pada kurang maksimalnya target pendapatan asli desa.
Pemahaman perangkat desa terutama kepala desa mengenai BUMDesma di masing-masing masih sangat kurang. Ini terjadi karena kebijakan kepala desa selama ini hanya mengenal tugas sebagai program kepanjangan tangan dari struktur pemerintah di atasnya. Pemerintah Desa masih banyak berurusan dengan masalah administrasi dan penanggungjawab proyek dan program yang datang dari atas. Akibatnya, butuh usaha keras untuk memahami BUMDesma yang lebih bertumpu pada masalah kewirausahaan.
Lemahnya pemahaman mengenai BUMDesma itulah yang membuat wacana Bumdes Bersama (BUMDesma) tidak tersosialisasi dengan baik kepada warga desa. Bagaimana bisa bersosialisasi kalau pemahamannya sendiri masih sangat kurang memadai. Akibatnya, isu BUMDesma hanya berhembus pada kalangan elit desa saja atau hanya pada lingkaran perangkat desa.
“Ke depan kita harus memberikan tekanan terhadap kualitas dan kinerja BUMDesma itu sendiri, pintanya. Karena itu langkah kerja dan fokus kepada usaha dan kerja bersama menjadi sebuah keniscayaan untuk dilakukan. Diharapkannya, tahun ini dapat menjadi tahun terakhir kendala yang menghambat BUMDesma terselesaikan, sebagai komitmen, BUMDes Bersama Brayan Bumi Banyumas siap mendorong langkah 25 Desa ini agar lebih mandiri dan berdaya.
Hal senada disampaikan Komisaris Bumdesma Brayan Bumi Banyumas, Masudi (Kades Prembun). Dikatakannya, saat ini perseroan dapat sedikit bernapas lega setelah setahun menahan napas melihat kondisi perkembangan BUMDesma. Meski demikian, rencana kerja di berbagai anak perusahaan yang berjalan tahun ini menurutnya masih dipenuhi tantangan seperti tahun lalu.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, Direktur Bisnis Brayan Bumi Banyumas Kikis Kirwono, sekaligus Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Kebasen ini meminta manajemen anak usaha Brayan Bumi Banyumas, yakni PT BPR BKD Banyumas, PT Mitra Desa Banyumas (MDB) dan PT Tirtamas Agri Mandiri (TAM) untuk mempertajam dan memperkuat strategi.
Menurutnya, beragam masalah tentang pertumbuhan badan usaha di desa-desa akan mendorong terjadinya tren optimisme dalam gabungan jaringan kerjasama antar desa. ”Satu-satunya pilihan yang dapat dilakukan untuk memperkuat usaha badan usaha di desa-desa adalah upaya mengembangkan manajemen usaha bersama,” tandasnya.
Di luar RKAP yang telah disusun, Kikis Kirwono mengingatkan manajemen agar dapat mengelola sebaik mungkin ekspektasi pemegang saham dan para Pemerintah Desa. Dikatakannya, ekspektasi pemegang saham menginginkan adanya pertumbuhan hasil usaha sebesar 10 persen dari tahun kemarin. (Dieth)
Komentar Terbaru