Manajemen risiko dibuat guna untuk melindungi suatu perusahaan atau organisasi badan usaha yang juga mencakup karyawan, properti, reputasi dan lainnya dari sebuah bahaya yang sewaktu–waktu dapat terjadi. Dapat kita ketahui bahwa tidak semua risiko dapat dihilangkan atau dihindari, oleh karena itu diperlukan tindakan–tindakan pencegahan atau tindakan untuk menghadapi risiko yang telah teridentifikasi tersebut.
Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses manajemen risiko untuk membantu organisasi merancang dan mengimplementasikan rencana manajemen risiko yang efektif dan proaktif. Berikut adalah langkah–langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
- Risk Identification
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada organisasi badan usaha atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi oleh organisasi badan usaha atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial, hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan diklasifikasikan menurut kategorinya masing–masing agar mempermudah proses selanjutnya.
- Risk Assessment
Setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko–risiko yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang tepat.
- Risk Response
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah–langkah pengelolaan risiko. Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk membentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik. Tanggapan risiko umumnya terbagi dalam kategori seperti berikut:
- Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat menyebabkan risiko terjadi.
- Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak atau keduanya, biasanya melalui pengandalian di bagian internal perusahaan/organisasi.
- Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
- Risk Acceptence, Tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
- Create a Risk Management Plan.
Membuat penanggulangan risiko yang tepat untuk setiap masing–masing kategori risiko. Mitigasi perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah contoh tabel manajemen risiko:
- Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
- Evaluate and Review
Perencanaan yang telah direncanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak diprediksi sebelumnya akan menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi.
Deskripsi Risiko | O | S | Pangkat | Status | Tindakan | Siapa | Biaya |
Melonggarnya Properti | Rendah | Menengah | 2 | Kemungkinan Baru | Asuransikan Semua Properti | ||
Kehilangan Anggota Staf | Menengah | Tinggi | 1 | Semakin meningkat | Lansiran Keamanan Berkala Diterbitkan untuk Staf |
Sumber: https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/langkah-langkah-dalam-proses-manajemen-risiko/
Komentar Terbaru