Strategi pendanaan modal kerja suatu badan usaha hendaknya dibuat dengan mempertimbangkan struktur pendanaan sehingga dapat meminimalisir beban cost of fund atau biaya dana. Langkah ini penting dilakukan agar perencanaan keuangan yang berupa proyeksi laba/rugi dan arus kas, bisa mendapatkan data berupa nilai keuntungan serta berapa besar dana yang diperlukan.

Setiap pengurus maupun pemilik badan usaha milik desa atau bumdes pasti menginginkan kelembagaan mereka tumbuh berkembang serta menghasilkan keuntungan yang direncanakan sesuai rencana kerja dan anggaran.

Apabila dalam bumdes membutuhkan dana lebih dari budget, berikut informasi beberapa langkah dan strategi yang harus dipersiapkan bumdes dalam mendapatkan pendanaan modal kerja selain dari penyertaan modal desa, antara lain:

#1 Pinjaman Modal Kerja dari Perbankan

Sebelum mengajukan pinjaman kepada pihak bank sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu data-data yang diperlukan, mengingat adanya proses analisa panjang yang selalu dilakukan terhadap calon debitur oleh mereka. Berkas yang diperlukan antara lain, data legalitas badan usaha, data keuangan, data jaminan, data kontrak kerjasama jangka panjang dengan pihak tertentu, dsb.

#2 Profit Sharing atau Bagi Hasil dengan Para Investor

Penawaran bagi hasil ini apabila disepakati oleh kedua belah pihak sebaiknya dibuat perjanjian yang disahkan oleh notaris agar tidak terjadi kendala seiring waktu berjalan. Besar bagi hasil ini lebih menarik investor karena keuntungan yang didapatkan lebih besar dari suku bunga yang diberikan oleh bank.

#3 Kredit Supplier

Strategi pengadaan modal usaha badan usaha ini merupakan kerjasama antara bumdes sebagai peminjam dana berupa bahan baku dengan supplier tertentu.

Untuk pembayaran kepada supplier berupa sistim kredit dengan dana berasal dari keuntungan bumdes hasil penjualan proyek yang dibangun.

#4 Setoran Pemupukan Modal

Para pemegang saham memberikan suntikan atau penambahan modal kepada bumdes (Paid In Capital).

#5 Penawaran Saham

Tehnik yang digunakan adalah pemilik saham yaitu Pemerintah Desa menjual sebagian yang dimiliki kepada pemegang saham baru yakni warga masyarakatnya.

Cara perhitungannya, dari total nilai aset bumdes saat ini, ditambah proyeksi total nilai pendapatan usaha saat ini yang sudah diraih atau usaha baru, berdasar perhitungan Net Present Value dengan pertimbangan nilai discount rate atau suku bunga bank yang berlaku (discounted cashflow method).

Opsi terakhir ialah, badan usaha yang sudah memiliki kredibilitas terpercaya dan teruji (Bankable), bisa menjaminkan piutang atau tagihan yang ada pada pihak ketiga kepada perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.