Jakarta – Salah satu usaha untuk menciptakan kemandirian di setiap desa dapat ditempuh dengan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). PT Mitra BUMDes Nusantara ini akan menjadi induk perusahaan milik desa di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan kerjasama Kementerian BUMN dan Kementerian Desa dan PDTT.
Menurut Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sandjojo, “Kita harapkan dengan adanya pendampingan ini, setelah waktu berjalan masyarakat desa akan mampu mengelola desanya masing-masing mampu memberikan pendapatan bagi desanya.”
“Dengan seperti ini, BUMDes bisa mempercepat setiap desa memiliki sumber utama pendapatan. Sehingga selain dana desa, setiap desa bisa lebih mandiri. Nah, pembentukan Mitra BUMDes inilah yang diharapkan akan membantu menumbuhkan entrepreneur di desa. Salah satu produk yang pada intinya membuat kluster ekonomi terintegrasi dari hulu hingga hilir” tutur Menteri Desa.
Dibentuknya PT Mitra BUMDes Nusantara adalah dalam rangka mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan yang berkeadilan. Hal tersebut sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan.
Hasil kerjasama antara Kemendes PDTT, Kementerian BUMN, dan lembaga terkait dalam pembentukan holding BUMDes tersebut, diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Model kemitraan BUMDes ini diharapkan dalam skala ekonomi Bank BUMN juga termasuk didalamnya, maka Mitra BUMDes yang ada di setiap desa itu akan menjadi link and match antara petani, UKM dan perusahaan-perusahaan besar.
Diharapkan juga PT Mitra BUMDes Nusantara dapat memiliki keleluasaan menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dalam hal pendistribusian maupun keagenan, termasuk di dalamnya proses produksi yang akan memberi dampak positif bagi perkembangan desa kedepannya sehingga bisa lebih mandiri.
“Mitra BUMDes Nusantara (MBN) hadir, adalah suatu bentuk kepedulian Pemerintah. Tujuannya akan membina, memfasilitasi pelaku BUMDes yang sudah berdiri di Kabupaten Banyumas,” ungkap Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid dalam rangkaian acara peluncuran Gerakan Mengawal Masa Tanam Oktober 2018 – Maret 2019 (Okmar) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin 27 Agustus 2018.
Rangkaian acara Gerakan Mengawal Masa Tanam Okmar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah juga dimeriahkan oleh hadirnya sekitar 200 pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berada di Purwokerto dan Banyumas. Mereka membawa produk-produk unggulannya, untuk kemudian menjajakannya dalam acara yang sama dalam balutan konsep BUMN Shop.
Menurutnya, setiap desa yang mempunyai dasar musyawarah antar desa akan melahirkan BUMDes bersama. “BUMDes bersama di Kabupaten Banyumas sudah ada dan nantinya kedepan akan tergabung semua kedalam jaringan PT MBN, BUMDes Bersama ini telah dinyatakan siap menjebatani bumdes-bumdes di desa-desa, itulah PT Brayan Bumi Banyumas,” ujarnya.
Taufik Madjid menambahkan, bahwa Kementerian Desa & PDTT bersama Kementerian BUMN menginisiasi program BUMN shop, yang bertujuan mengembangkan potensi bisnis BUMDes untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa dan memperkuat posisi BUMN. Konsep BUMN Shop ini memungkinkan adanya pasokan produk dari BUMN sekaligus memastikan peningkatan kualitas BUMDes.
“Keuntungan dari PT Mitra BUMDes Nusantara dikembalikan lagi ke BUMDes. Hadirnya PT Mitra BUMDes Nusantara, lewat BUMN, hanya memfasilitasi supaya ada kepastian, seperti pembinaan personel di BUMDes, adanya akses pasar, modal, dan lainnya,” pungkasnya.
Direktur Utama PT. Mitra Bumdes Nusantara Agus Erhan mengatakan tahun 2019 ini PT MBN menargetkan hadir di 76 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. “Dengan adanya PT. MBN maka Bumdes yang selama ini berjalan sendiri bisa bekerjasama dengan pihak kami sehingga bisa berkembang,” kata Agus.
Komentar Terbaru